Kamis, 17 Januari 2013
A.
Pengertian
Kader
Kader
kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat
dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun
masyarakat untuk berkerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat
pemberian pelayanan kesehatan.
Kader
merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat dengan masyarakat
departemen kesehatan membuat kebijakan mengenai latihan untuk kader yang
dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, menurunkan angka kematian ibu dan
anak. Para kader kesehatan masyarakat itu seyogyanya memiliki latar belakang
pendidikan yang cukup sehingga memungkinkan mereka untuk membaca, menulis dan
menghitung secara sedarhana.
Kader
kesehatan masyarakat bertanggung jawab atas masyarakat setempat serta pimpinan
yang ditujuk oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan. Diharapkan mereka dapat
melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh para pembimbing dalam jalinan kerja
dari sebuah tim kesehatan.
Para
kader kesehatan masyarakat untuk mungkin saja berkerja secara fullteng atau partime dalam bidang pelayanan kesehatan dan
mereka tidak dibayar dengan uang atau bentuk lainnya oleh masyarakat setempat
atau oleh puskesmas. Namun ada juga kader kesehatan yang disediakan sebuah
rumah atau sebuah kamar serta beberapa peralatan secukupnya oleh masyarakat
setempat.
B.
Peran
Fungsi Kader
Peran
dan fungsi kader sebagai pelaku penggerakan masyarakat:
· Perilaku hidup bersih
dan sehat
· Pengamatan terhadap
masalah kesehatan didesa
· Upaya penyehatan dilingkungan
· Peningkatan kesehatan
ibu, bayi dan balita
· Permasyarakatan keluarga
sadar gizi
Kader
di tunjukan oleh masyarakat dan biasanya kader melaksanakan tugas-tugas kader
kesehatan masyarakat yang secara umum hampir sama tugasnya dibeberapa Negara yaitu:
· Pertolongan
pertama pada kecelakaan dan penanganan penyakit yang ringan
· Melaksanakan pengobatan
yang sederhana
· Pemberian motivasi dan
saran-saran pada ibu-ibu sebelum dan sesudah melahirkan
· Menolong
persalinan
· Pemberian motivasi dan
saran-saran tentang perawatan anak
· Memberikan motivasi dan
peragaan tentang gizi
· Program penimbangan
balita dan pemberian makanan tambahan
· Pemberian motivasi
tentang imunisasi dan bantuan pengobatan
· Melakukan penyuntikan
imunisasi
· Pemberian motivasi KB
· Membagikan alat-alat KB.
· Pemberian motivasi
tentang sanitasi lingkungan,kesehatan perorangan dan kebiasaan sehat secara
umum.
· Pemberian motivasi
tentang penyakit menular,pencegahan dan perujukan.
· Pemberian motivasi
tentangperlunya fall up pada penyakit menular dan perlunya memastikan diagnosis.
· Penenganan penyakit
menular.membantu kegiatan di klinik.
· Merujuk penderita
kepuskesmas atau ke RS
· Membina kegiatan UKS
secara teratur
· Mengumpulkan data yang
dibutuhkan oleh puskesmas membantu pencatatan dan pelaporan
C.
Pembentukan
Kader
Mekanisme
pembentukan kader membutuhkan kerjasama tim. Hal ini disebabkan karena kader
yang akan dibentuk terlebih dahulu harus diberikan pelatihan kader. Pelatihan
kader ini diberikan kepada para calon kader didesa yang telah ditetapkan.
Sebelumnya telah dilaksanakan
kegiatan persiapan tingkat desa berupa pertemuan desa, pengamatan dan adanya
keputusan bersama untuk terlaksanakan acara tersebut. Calon kader berdasarkan
kemampuan dan kemauan berjumlah 4-5 orang untuk tiap posyandu. Persiapan dari
pelatihan kader ini adalah:
a.
Calon
kader yang kan dilatih
b.
Waktu
pelatihan sesuai kesepakatan bersama
c.
Tempat
pelatihan yang bersih, terang, segar dan cukup luas
d.
Adanya
perlengkapan yang memadai
e.
Pendanaan
yang cukup
f.
Adanya
tempat praktik ( lahan praktik bagi kader )
Tim
pelatihan kader melibatkan dari beberapa sector. Camat otomatis bertanggung
jawab terhadap pelatihan ini, namun secara teknis oleh kepala puskesmas.
Pelaksanaan harian pelatihan ini adalah staf puskesmas yang mampu melaksanakan.
Adapun pelatihannya adalah tanaga kesehatan, petugas KB (PLKB), pertanian,
agama, pkk, dan sector lain.
Waktu
pelatihan ini membutuhkan 32 jam atau disesuaikan. Metode yang digunakan adalah
ceramah, diskusi, simulasi, demonstrasi, pemainan peran, penugasan, dan praktik
lapangan. Jenis materi yang disampaikan adalah:
a.
Pengantar
tentang posyandu
b.
Persiapan
posyandu
c.
Kesehatan
ibu dan anak
d.
Keluarga
berencana
e.
Imunisasi
f.
Gizi
g.
Penangulangan
diare
h.
Pencatatan
dan pelaporan
D.
Strategi
menjaga Eksistensi Kader
Setelah
kader posyandu terbentuk, maka perlu ada nya strategi agar mereka dapat selalu
eksis membantu masyarakat dibidang kesehatan.
a. Refresing
kader posyandu pada saat posyandu telah selesai dilaksanakan oleh bidan desa
maupun petugas lintas sector yang mengikuti kegiatan posyandu
b. Adanya perubahan kader
posyandu tiap desa dan dilaksanakan pertemuan rutin tiap bulan secara bergilir
disetiap posyandu
c. Revitalisasi kader
posyandu baik tingkat desa maupun kecamatan. Dimana semua kader di undang dan
diberikan penyegaran materi serta hiburan dan bisa juga diberikan rewards.
d. Pemberian
rewards rutin misalnya berupa kartu berobat gratis kepuskes untuk kader dan
keluarganya dan juga dalam bentuk materi yang lain yang diberikan setiap tahun
Para
kader kesehatan yang bekerja dipedesaan membutuhkan pembinaan atau pelatihan dalam
rangka menghadapi tugas-tugas mereka, masalah yang dihadapinya.
Pembinaan
atau pelatihan tersebut dapat berlangsung selama 6-8 minggu atau bahkan lebih
lama lagi. Salah satu tugas bidan dalam upaya menggerakkan peran serta
masyarakat adalah melaksanakan pembinaan kader.
Adapun
hal-hal yang perlu disampaikan dalam pembinaan kader adalah :
a. Pemberitahuan
ibu hamil untuk bersalin ditenaga kesehatan ( promosi bidan siaga)
b.
Pengenalan tanda bahaya
kehamilan, persalinan dan nifas serta rujukannya.
c.
Penyuluhan gzi dan
keluarga berencana
d.
Pencatatan kelahiran
dan kematian bayi atau ibu
e. Promosi
tabulin, donor darah berjalan,ambulan desa,suami siaga,satgas gerakan sayang ibu.
Pembinaan
kader yang dilakukan bidan didalamnya berisi tentang peran kader adalah dalam
daur kehidupan wanita dari mulai kehamilan sampai dengan masa perawatan bayi.
Adapun hal-hal yang perlu disampaikan dalam persiapan persalinan adalah sebagai
berikut :
1. Sejak
awal, ibu hamil dan suami menentukan persalinan ini ditolong oleh bidan atau
dokter
2. Suami
atau keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan.
3. Ibu
dan suami menanyakan kebidan atau kedokter kapan perkiraan tanggal persalinan
4. Jika
ibu bersalin dirumah, suami atau keluarga perlu menyiapkan terang, tempat tidur
dengan alas kain yang bersih, air bersih dan sabun untuk cuci tangan, handuk
kain, pakaian kain yang bersih dan kering dan pakaian ganti ibu
Pembinaan
kader yang dilakukan bidan yang berisi tentang peran kader dalam deteksi dini
tanda bahaya dalam kehamilan maupun hal-hal berikut ini.
Perdarahan ( hamil muda dan hamil tua)
Perdarahan ( hamil muda dan hamil tua)
a. Bengkan
dikaki, tangan, wajah, atau sakit kepala kadang disertai kejang
b. Demam
tinggi
c. Keluar
air ketuban sebeleum waktunya
d. Bayi
dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
e. Ibu
muntah terus dan tidak mau makan
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)